Harun ArRasyid dari Dinasti Abbasiyah
awalnya terkenal sebagai
salah satu penguasa yg suka mabuk-mabukan,
hingga pada suatu hari
ia berjumpa dg Syekh Wahab bin Amr
yg lebih dikenal dg sebutan Bahlul.
Melihat kedatangan Bahlul,
kemudian Harun bertanya,
“Apa hukumnya minum khamar?”
“Jelas haram hukumnya”, jawab Bahlul sambil
memeriksa wajah Harun yg mabuk.
“Haram???
Trus bagaimana hukumnya seseorang makan Anggur,
kemudian minum air?”, tanya Harun.
“Tidak apa-apa”,
balas Bahlul dg mata menyelidik.
“Lalu kalo setelah itu makan sedikit ragi,
apakah juga haram?”, lanjut Harun.
“Tentu saja tidak”,
balas Bahlul dg terus membaca pikirannya.
Harun menggugat,
“Lalu kenapa khamar (Miras) itu diharamkan?”.
“Oh, begitu”, sahut Bahlul.
Kemudian Bahlul balik bertanya,
“Bagaimana kalo baginda sedang berjalan,
kemudian dilempar sedikit tanah yg dicampur air
oleh anak-anak, apakah baginda akan marah?”.
“Tidak”, jawab Harun.
“Sekarang kalo tanah itu diaduk dg air,
kemudian tanah itu dicetak menjadi sebentuk batu bata,
kemudian dibakar sampai keras.
Nah kalo anak itu kemudian melempar kepala baginda dg itu,
apakah baginda akan marah juga?”, jelas Bahlul.
“Ini menjadi masalah”, kata Harun.
“Nah begitu juga dg Anggur yg diperas,
diberi air, direbus, dan diberi ragi.
Juga amat membahayakan”, Bahlul menjelaskan.
Harun benar-benar dapat menerima penjelasan Bahlul.
Lalu segera menyadari keharaman khamar.
NOTE!!! Tidak ada yg membuat jiwa lebih lembut, selain pemahaman terhadap kesalahan diri, dan tidak ada yg membuat jiwa lebih keras, selain keinginan kuat untuk dianggap benar.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "AKAL SEHAT DAN PENGUASA"
Posting Komentar